Pagi yang berembun penuh pekat dimatanya.
Siang yang panas mengganggu istirahatnya.
Sore yang mengembang selalu menjauhkan untuk
menyapanya.
Dan malam yang larut tak tega ku goyahkan mimpi
mimpi indahnya.
Kenapa?
Waktu seakan tak pernah berpihak untuk ku tanyakan.
Tahukah
engkau waktu?
Bahwa aku tak pernah bisa untuk tak menanyakan
bagaimana ia disana.
Tak pernah jenuh lalui hari tanpa ia.
Dan tak pernah bosan menantikan hadir senyum
bahagianya.
Juga
tahukah engkau waktu?
Aku disini sedang mengisyaratkan hati dengan
bermacam problema.
Melagukan rasa dengan bermacam luka.
Masi
ragukah wahai engkau waktu?
Hingga begitu tega kau memberdayaku menapaktilasi
dunia ini dengan angin berhamburan.
Bukan ku lelah.
Bukan ku tak mau.
Hanya saja, ini tak adil tuk ku arungi.
Terlalu dramatis tuk kuhadapi.
Duhai waktu, lelucon apa yang engkau siapkan?
Ku minta jangan bocorkan hari ini.
Aku belum siap menelannya saat ini.
Aku benar benar ingin melampauinya kali ini.
Tolonglah waktu, aku hanya tak ingin benar ia
menapaki hati yang salah.
Hanya itu, harap dan
pintaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar