Senin, 10 Maret 2014

Alasan Waktu


Pagi yang berembun penuh pekat dimatanya.
Siang yang panas mengganggu istirahatnya.
Sore yang mengembang selalu menjauhkan untuk menyapanya.
Dan malam yang larut tak tega ku goyahkan mimpi mimpi indahnya.
Kenapa?
Waktu seakan tak pernah berpihak untuk ku tanyakan.
Tahukah engkau waktu?
Bahwa aku tak pernah bisa untuk tak menanyakan bagaimana ia disana.
Tak pernah jenuh lalui hari tanpa ia.
Dan tak pernah bosan menantikan hadir senyum bahagianya.
Juga tahukah engkau waktu?
Aku disini sedang mengisyaratkan hati dengan bermacam problema.
Melagukan rasa dengan bermacam luka.
Masi ragukah wahai engkau waktu?
Hingga begitu tega kau memberdayaku menapaktilasi dunia ini dengan angin berhamburan.
Bukan ku lelah.
Bukan ku tak mau.
Hanya saja, ini tak adil tuk ku arungi.
Terlalu dramatis tuk kuhadapi.
Duhai waktu, lelucon apa yang engkau siapkan?
Ku minta jangan bocorkan hari ini.
Aku belum siap menelannya saat ini.
Aku benar benar ingin melampauinya kali ini.
Tolonglah waktu, aku hanya tak ingin benar ia menapaki hati yang salah.
Hanya itu, harap dan pintaku.

Tidak ada komentar: