Diary
..
Aku
tak tahu harus memulai cerita darimana. Yang selalu ku ingat, sejak itu tanggal
bulan ke tiga lebih 3 hari dari 5
november 2013. Tepatnya sabtu malam. Aku dan nya bertemu di tempat luasan air.
Aku
dan nya seakan orang yang tak pernah saling mengenal. Sama menatap namun
pandangan seolah sedang mencuri keasingan. Merasa
asing dengan kata kita. Kau benar diary.
Sesekali
mata saling berhadapan, Dehem kecut yang ia ciptakan kali ini.
Aku
tak mampu menahan gigitan debar hati dalam rasaku. Aku berusaha melemparkan
suasana kacau pada desikan angin siup. Begitu juga dia. Dia menjauhkan suasana
terencanakannya dengan penuh rasa tak bersalah.
“Lihat
aku !“ suruan bengis yang ia minta padaku. Namun aku tetap tak berani melihat
matanya yang penuh rencana.
“Aku
ingin sendiri”
Kalimat
singkat dari suara kebal seorang lelaki yang mengaku cinta. Awalnya, benar ku
tak tahu arti sikap dinginnya pada akhir ini. Aku selalu menebak-nebak kejadian
teromantis yang akan dia ciptakan hari ini, namun kenapa ini terasa begitu menyakitkan.
**
“itu
baik untukmu?” tanyaku penuh kekhawatiran.
“aku
tak tahu ini baik atau tidak. Yang jelas untuk saat ini, ini baik untukku.”
Tatapan kilas dari mata penuh harapnya.
Jujur,
aku mulai tak mengerti setiap kata yang ia ucapkan. Hingga akhirnya pertanyaan tak
terduga aku tanyakan “itu berarti?”
“Kita
putus”
suara
pelan dengan arti yang tak sederhana. Menaruh gelengan kepala yang secara tegas
berkata tidak. Namun jelas kau telah memaksa tangan untuk tetap berlambai.
Menunjuk tepik untuk segera berbalik dan menghilang.
Bagaimana bisa? seorang
yang begitu benci melihat perempuannya menangis justru menjadi penyebab utama
mengapa perempuan itu menangis. Bukankah ini sangat lucu diary? Entahlah L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar